Selasa, 11 Juni 2019

Aset tidak berwujud

Definisi aset tidak berwujud
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan aset tidak berwujud? Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi, yang tidak memiliki substansi fisik. Nilai dari aset tidak berwujud berasal dari hal atau keistimewaan yang diperoleh entitas dari memiliki aset tersebut.
               Berdasarkan definisi diatas, aktiva tidak berwujud memiliki 2 karakteristik utama, yaitu :
1. Kurang memiliki eksistensi fisik
2. Bukan merupakan instrumen keuangan


Jenis jenis aset tidak berwujud
              Terdapat banyak jenis aset tidak berwujud, yang Sering kali dikelompokkan menjadi 6 kategori besar, yaitu :
1. Aset tidak berwujud yang terkait dengan     pemasaran
2. Aset tidak berwujud yang terkait dengan     pelanggan
3. Aset tidak berwujud yang terkait dengan     seni
4. Aset tidak berwujud yang terkait dengan     kontrak
5. Aset tidak berwujud yang terkait dengan     teknologi
6. Goodwill


Di blog kali ini saya akan membahas secara spesifik tentang goodwill

Goodwill
Goodwill adalah segala atribut yang memberi nilai atau citra yang menguntungkan yang melekat pada suatu perusahaan. Goodwill juga adalah salah satu dari aktiva tidak berwujud yang memiliki keunikan tersendiri karena goodwill tidak dapat dijual secara individu di pasar.
Goodwill merupakan hasil kombinasi dari berbagai faktor
1. Keunggulan team manajemen
2. Kelemahan perusahaan pesaing
3. Advertensi yang efektif
4. Formula rahasia yang dimiliki
5. Kondisi pajak yang menguntungkan

Goodwill dihitung dengan menggunakan Metode kelebihan laba


Latihan
1.
Dt corporation membeli paten dari jd company pada tanggal 1 januari 2007 $ 64.000. Paten ini memiliki sisa umur hukum 16 tahun. Dt corporation merasa paten itu akan berguna selama 10 tahun. Buatlah jurnal Dt corporation untuk mencatat pembelian paten dan amortisasi tahun 2007
Jawab
Jurnal untuk mencatat pembelian paten
Jurnal
Paten.                                  64.000
           Kas.                                             64.000


Harga perolehan.                        64.000
Amortisasi pertahun = harga perolehan/umur ekonomis
Amortisasi tahun 2007 = 64.000/10
                                          =   6.400
Jurnal.
Beban amortisasi paten          4.000
                                 Paten.                         4.000

2.
Gunakan informasi yang tersedia pada soal 1 asumsikan bahwa pada tanggal 1 januari 2009 nilai buku paten dalam pembukuan dt corporation $ 51.200. Pada bulan januari, dt corporation menguntungkan mengeluarkan $ 24.000 untuk mempertahankan tuntutan paten. Dt corporation masih merasa paten itu akan berguna hingga tahun 2016. Buatlah ayat jurnal untuj mencatat pengeluaran $ 24.000 dan amortisasi tahun 2009.
Jawab
        Harga perolehan.                        64.000
Amortisasi thn. 2007.    6.400
Amortosasi thn. 2008.   6.400
                                                        (12.800)
                                                         51.200
6.400 didapat dari harga perolehan dibagi umur ekonomis
Umur ekonomis hak paten masih 10 tahun
Jurnal untuk mencatat mempertahankan hak paten
Jurnal.
Hak paten.             24.000
                   Kas.                           24.000
Maka nilai harga perolehan hak paten adalah
Nilai buku sisa.               51.200
Biaya pengacara.            24.000+
                                           75.200
Menghitung amortisasi perolehan hak paten tahun 2009 adalah
Maka sisa umur ekonomis hak paten adalah 8 tahun karena sudah disusutkan 2 tahun yaitu pada tahun 2007 & 2008
Maka nilai amortisasi paten tahun 2009 adalah
Amortisasi = 75.200 - 0 ÷ 8
                     = 9.400 pertahun.
Jurnal.
Beban amortisasi paten.       9.400
                                 Paten.                        9.400



                                                   




Senin, 10 Juni 2019

Properti investasi

9. Properti investasi
    Investasi dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang sehingga dalam melakukan investasi dibutuhkan suatu perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan kerugiaan.
   Selain investasi berupa saham, dikenal pula inveatasi berupa properti. Properti investasi cukup diminati karena nilai investasi yang cenderung meningkat.
Kenaikan harga properti investasi ini dapat disebabkan oleh karena kenaikan harga tanah dari tahun ke tahun karena permintaan yang selalu bertambah jumlah penduduk sedangkan terdapat keterbatasan penawaran.

    Definisi Properti Investasi
Berdasarkan PSAK 13, properti investasi adalah properti yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk :
          * digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif, atau
          * dijual dalam kegiatan sehari-hari.


Pengakuan Investasi Properti
Properti investasi dapat diakui sebagai aset JIKA memenuhi 2 kriteria berikut :
     * besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas.
     * biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.
Biaya  perolehan adalah biaya yang terjadi pada saat memperoleh properti investasi dan biaya yang terjadi setelahnya untuk menambah, mengganti bagian properti, atau memperbaikin properti.

Biaya perolehan properti investasi TIDAK termasuk:
     * biaya perintisan
     * kerugiaan operasional yang terjadi sebelum properti investasi mencapai tingkat hunian yang direncankan
     * jumlah tidak normal bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lain yang terjadi selama masa pembangunan atau pembangunan properti.

Suatu aset juga dapat diperoleh dengan cara penukaran dengan aset moneter dan moneter. Apabila aset non moneter dan non moneter lainnya maka biaya perolehan aset tetap tersebut diukur pada NILAI WAJAR, kecuali :
     1. Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial.
Suatu transaksi pertukaran memiliki substansi komersial, JIKA :
   * konfigurasi arus kas dari aset yang diterima berbeda dengan konfigurasi arus kas dari aset yang diserahkan.
   * nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang terpengaruh oleh transaksi berubah sebagai akibat dari pertukaran tersebut, dan
   * selisih dari nilai arus kas atau nilai entitas adalah relatif signifikan terhadap nilai wajar dari aset yang dipertukarkan.
     2. Nilai wajar aset yang diterima dan aset yang dipertukarkan tidak dapat di ukur secara andal

Dalam mengukur properti investasi ada 2 model yaitu :
   A. Model nilai wajar
   B. Model biaya

Perbedaan dari 2 model tersebut dapat dilihat dari contoh kasus dibawah ini :
Properti investasi yang dimiliki PT. ABC berumur 10 tahun dengan nilai perolehan Rp. 500.000.000 dan nilai residu Rp. 50.000.000. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus. Pada tanggal 31 desember 2016, nilai wajar properti investasi yang dimiliki PT. ABC Rp. 523.000.000.
Jawab :
Model nilai wajar
Jika menggunakan model nilai wajar, maka PT. ABC tidak perlu menghitung penyusutan dan langsung membandingkan antara nilai yang tercatat dengan nilai wajar. Dikarenakan nilain wajar lebih besar, maka diakui untung revaluasi Rp. 23.000.000 keuntungan revaluasi diakui dalam laba-rugi tahun berjalan.
Jurnal
Properti investasi.              23.000.000
       Keuntungan revaluasi.             23.000.000

Model biaya
Jika menggunakan model biaya, maka PT. ABC tidak akan mengakui kenaikan nilai tersebut. Tetapi PT. ABC mengakui penyusutan. Jumlah beban yang disusutkan per tahun dihitung dengan : (biaya perolehan - nilai residu) / umur kegunaan
Jurnal
Beban penyusutan.         45.000.000
         Akum. Penyusutan.               45.000.000


Persamaan dasar akuntansi

Sumberb daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan aset/kekayaan/harta (asets). Aset ini selanjutnya akan digunakan oleh perusahaan demi lancar kegiatan operasional sehari-hari. Contoh dari aset meliputi:
A. Aset lancar
     * uang kas
     * piutang usaha
     * persediaan
     * perlengkapan
     * sewa dibayar dimuka
B. Aset tidak lancar
     * tanah dan bangunan
     * peralatan
     * kendaraan operasional, dan aset           lainnya.

Utang (lialibilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya. Kreditur dan pihak lainnya di sini memiliki hak/klaim atas aset perusahaan. Contohnya adalah :
    * utang usaha (accounts payable).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagang secara kredit.
   * pinjaman bank (bank loans)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada pihak bank sebagai akibat dari transaksi peminjaman uang. Dalam hal ini perusahaan harus membayar jumlah pokok pinjaman beserta dengan bunganya.
   * utang gaji (salaries payable).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada karyawan atas uang gaji karyawan yang belum dibayarkan, di mana karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Dalam hal ini, karyawan memiliki hak/klaim atas assets (uang kas) perusahaan.
   * utang pajak penghasilan (income taxes     payable).
Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk membayar pajak yang terutang kepada pemerintah atas penghasilan/keuntungan yqng diperoleh perusahaan.

Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas aset perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik (owner's equity). Untuk firma dinamakan partnership equity. Sedangkan untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders equity). Ekuitas atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net assets), yang artinya bahwa hak pemilik atau pemegang saham atas kekayaan perusahaan diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada didalam perusahaan dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan.

   Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan ke dalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut :
     
                     Asset = Liabilities + Equity

Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.


Gambar inilah contoh transaksi dan jawaban secara persamaan dasar akuntansi



Minggu, 09 Juni 2019

Penyelesaian siklus akuntansi

Pada artikel kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai tahapan tahapan dalam proses penyelesaian siklus akuntansi, yang belum dijelaskan sepenuhnya pada artikel atau blog yang lain.
Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dokumen pendukung transaksi dan dianalisis informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut dan dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal di posting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar dipindahkan ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debit dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyelesaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
6. Membuat neraca lajur sebagai alat pembantu membuat laporan keuangan.
7. Membuat ayat jurnal penutup.
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.
10. Membuat ayat jurnal pembalik.

Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak sebagai berikut :



Perusahaan dan akuntansi

1.1 jenis perusahaan dan bentuk organisasinya
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (varang atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan profit. Di samping itu, ada juga jenis perusahaan yang memang dalam kegiatan usahanya lebih diprioritaskan pada pelayanan kepada masyarakat; jenis organisasi ini dinamakan organisasi nir-laba (bob profit). Contoh organisasi nir-laba adalah yayasan contohnya, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi dan instansi pemerintah.
          Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), perusahaan dapat dibedakan menjadi :
* perusahaan manufaktur
Perusahaan jenis ini mengelola atau mengubah bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi (final goods), baru kemudiaan dijual kepada para pelanggan.
Contoh perusahaan jenis ini adalah perusahaan perakit mobil, komputer, dan sepatu
* perusahaan dagang
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi) akan tetapi perusahaan tidak menambah nilai jual produk tersebut dan tidak memproduksi produk tersebut melainkan membeli atau memperolehnya dari perusahaan lain.
Contoh : indomaret, alfamaret dan pasar modern.
* perusahaan jasa
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggannya.
Contoh : jasa angkut, jasa konsultan, dan telekomunikasi.


Aset tidak berwujud

Definisi aset tidak berwujud Apa yang sebenarnya dimaksud dengan aset tidak berwujud? Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat...